Rumah Sakit Lavalette Malang Pada Masa Hindia-Belanda Hingga Kini

Rumah Sakit Lavalette Malang yang Berdiri Pada Tahun 1918, Juga Merupakan Milik Pemerintahan Hindia-Belanda Pada Masa Kolonial Belanda. Mulanya Rumah Sakit Ini Bernama “Lavalette Kliniek” (Gambar diambil dari blog Lavallete1918)
DIORAMALANG.COM, 12 SEPTEMBER 2020 – Kota Malang yang memiliki sejuta sejarah ini tidak hanya terdapat pada sebuah peninggalan milik Kerajaan Singasari maupun Majapahit. Namun di Kota Malang juga terdapat berbagai bangunan yang juga memiliki sejuta kisah dan sejarah di dalamnya. Bangunan milik kolonial Belanda pada masa itu, hingga kini masih berfungsi dengan baik. Bangunan yang dulu hingga kini tetap berdiri dan berfungsi tersebut digunakan untuk rumah sakit.
Rumah sakit yang dikenal oleh masyarakat Malang dengan nama Lavalette tersebut sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Bahkan pendiri rumah sakit tersebut juga merupakan seorang dokter dari Belanda. Keberadaannya pun hingga saat ini masih tetap bertahan dan tidak dialihfungsikan.
Namun dalam sejarahnya, Rumah Sakit Lavalette ini pernah mengalami keterpurukan yang mengharuskan sebagian bangunannya dialihfungsikan. Terlepas dari hal tersebut Rumah Sakit Lavalette mampu melewati masa keterpurukan tersebut, hingga saat ini masih digunakan sebagai layanan kesehatan masyarakat yang terpercaya.

Keberadaan Rumah Sakit Lavalette di Daerah Celaket Kota Malang berdiri di atas tanah sawah seluas 19.535 meter persegi dan Tanah Pekarangan seluas 7.870 meter persegi (Gambar diambil dari Aremamediagroup.com)

Gerrad Christian Renardel De Lavalette Merupakan Ketua Yayasan Lavalette Kliniek. Ia Juga merupakan penanam saham terbesar dalam pendirian rumah sakit ini (Gambar diambil dari blog Jelajahmalangku)

Lavalette Kliniek didirikan atas prakarsa penguasa Perkebunan Besar yang tergabung dalam yayasan yang bernama “Stiching Malangsche Ziekenverplenging” (Gambar diambil dari blog Jelajahmalangku)

Pada Januari 1961 Lavalette Kliniek diserahkan pada Pusat Perkebunan Negara Cabang Jawa Timur oleh Ketua Yayasan Stiching Malangsche Ziekenverpleging. Kemudian Lavalette Kliniek berganti nama menjadi Rumah Sakit Lavalette (Gambar diambil dari blog Jelajahmalangku)

Pada tahun 1940-an Lavalette Kliniek pernah mengalami defisit, hingga akhirnya klinik tersebut beralih fungsi menjadi Sanatorium untuk merawat pasien penyakit paru-paru, langkah tersebut diambil sebagai solusi. Kamar-kamar atau ruangan pada Lavalette Kliniek disewakan kepada pemerintah atau pihak yang lainnya (Gambar diambil dari web Ngalam.co)

Namun pada 10 tahun pertama Lavalette Kliniek mengalami perkembangan yang cukup pesat, hal tersebut terlihat dari penambahan sarana prasaran pada klinik ini. (Gambar diambil dari blog Jelajahmalangku)

Sarana yang dikembangkan oleh Lavalette Kliniek pada saat itu adalah kinerja keperawatan pada perawat Lavalette Klinek blog Jelajahmalangku)

Pada tahun 1991 nama rumah sakit ini disempurnakan menjadi Rumah Sakit Umum Lavalette (RSU Lavalette) nama rumah sakit yang telah disempurnakan tersebut bertahan hungga saat ini. Sejak berdirinya hingga saat ini, RSU Lavalette memegang pesan dari pendirinya, agar tetap digunakan untuk rumah sakit yang melayani kesehatan masyarakat. (Gambar diambil dari Google Source)

Hingga saat ini Rumah Sakit Umum Lavalette Malang melakukan pengembangan pada sarana dan prasarana (Gambar diambil dari web Lavalettehospital.com)

Kamar inap pada Rumah Sakit Umum Lavalette pun saat ini telah mengalami perkembangan, alat kesehatan yang digunakan terbilang modern (Gambar diambil dari web Lavalettehospital.com)

Saat ini Rumah Sakit Lavalette dipimpin oleh dr. Abdul Rokhim, MARS. Ia mengatakan Rumah Sakit Lavalette Malang telah genap berusia 100 tahun dan terakreditasi SNARS Ed.1 dengan tingkat paripurna. Oleh karena itu, pihaknya berupaya meningkatkan kualtas pelayanan Rumah Sakit Lavalette (Gambar diambil dari web Lavalettehospital.com)
Penulis: Shofiyatul Izza W
Editor: Rofidah Noor