Museum Sejarah Rokok Bentoel Malang yang Kini Hilang

Museum Sejarah Bentoel yang Berada di Pecinan Cilik Kota Malang (Gambar diambil dari web Merdeka.com)

DIORAMALANG.COM, 19 AGUSTUS 2020 – Malang tidak hanya dikenal dengan sejuta wana wisata alam oleh masyarakat luas, namun juga pabrik rokok yang namanya sangat terkenal. Industri rokok yang berada di Malang ini memiliki sejarah yang cukup panjang dalam perintisannnya. Hingga akhirnya berdiri sebuah museum  yang dikhususkan untuk dikenalkan sejarahnya kepada masyarakat. Namun sangat disayangkan saat ini museum yang dikenal dengan Museum Sejarah Rokok Bentoel itu seakan-akan hilang begitu saja.

Salah satu industri rokok di Malang yang namanya dikenal oleh masyarakat luas, yaitu industri kretek Bentoel. Sebelum tahu bagaimana Museum Sejarah Bentoel, kali ini kita akan ulas terlebih dahulu bagaimana sejarah berdirinya perusahaan kretek ini.

Perusahaan kretek Bentoel Malang ini, merupakan perusahaan tembakau terbesar keempat di Indonesia. Laporan dari Terakota.id, Ong Hok Liong adalah pendiri industri rokok Bentoel. Lahir di Karang Pacar, Bojonegoro, Jawa Timur pada 12 Agustus 1893. Ong Hok Liong merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara dari pasangan Ong Hing Tjien dan Liem Pian Nio. Ong Hing Tjien merupakan pedagang tembakau. Jadi Ong Hok Liong sudah mengenal tembakau sejak kecil.

Pada 1910 Ong Hok Liong berada di Malang. Ia berdagang tembakau dan juga palawija. Pada tahun 1921 Ong Hok Liong membawa istri dan anaknya untuk tinggal di rumah sewa yang berada di Jalan Pecinan Kecil, yang saat ini dikenal sebagai Jalan Wiromargo. Mereka kemudian membuka toko palawija dan tembakau di Pasar Besar.

Pada tahun 1930 Ong Hok Liong mendirikan produksi rokok kecil-kecilan di rumahnya dan diberi nama “Strootjes-fabriek Ong Hok Liong”. Produksi rokoknya masih berupa lintingan dengan merek Burung, Kendang, Klabang, Turki, dan Jeruk Manis.

Barulah pada tahun 1935 menggunakan merek Bentoel. Hingga merek Bentoel berkembang pesat, Ong Hok Liong pun memperluas tempat produksi di halaman belakang rumahnya. Pembaruan manajemen pun juga dilakukan, yang semula “Strootjes-fabriek Ong Hok Liong” diganti menjadi “Hien An Kongsie”.

Manajemen baru “Hien An Kongsie” semakin berkembang, kemudian produksi rokok pun juga semakin berkembang. Semula dari produksi rokok rumahan menjadi industri berbentuk pabrik dan juga berganti nama menjadi PT. Perusahaan Rokok Tjap Bentoel.

Di tahun 1970 industri PT. Bentoel semakin berkembang dan mengharuskan untuk memperluas tempat produksi dengan cara merobohkan rumah tersebut. Namun Ong Hok Liong yang meninggal pada 1967 berwasiat untuk tetap menjaga dan memelihara rumah tersebut.

Pada tahun 2010 British American Tobacco (BAT) Indonesia resmi bergabung dengan PT. Bentoel Group. Dan hingga saat ini Bentoel Group adalah bagian dari British American Tobacco (BAT) Group.

Salah Satu Sudut Ruangan Museum Sejarah Bentoel (Gambar diambil dari web Merdeka.com)

Menyimak sejarah panjang berdirinya pabrik rokok Bentoel Malang ini tentu saja masih berkaitan erat dengan Museum Sejarah Bentoel. Rumah yang dulunya dihuni oleh pemilik perusahaan rokok Bentoel Ong Hok Liong, saat ini dijadikan Museum Sejarah Bentoel. Museum ini terletak di Jalan Wiromargo (Pecinan Kecil) Nomor 32, Kota Malang, Jawa Timur.

Pemaparan dari Lusi Susanti dalam jurnal penelitian menjelaskan bahwa pendirian Museum Sejarah Bentoel tidak lepas dari keberadaan industri rokok yang berkembang di Kota Malang. Perkembangan itu disebabkan penduduk kota sebagai konsumen rokok dan faktor pendukung industri rokok lainnya.

Pendirian museum ini didasari atas inisiatif pribadi dari keluarga Ong Hok Liong. Perkembangan Museum Sejarah Bentoel tidak lepas dari nama Bentoel sebagai industri rokok terbesar di Kota Malang. Keberadaan ini yang masih eksis hingga sekarang dikarenakan menjadi sasaran pengunjung Kota Malang dan daerah lainnya khususnya dari kalangan pendidikan.

Terdapat banyak sekali makna pada setiap barang-barang antik yang tersimpan di Museum Sejarah Bentoel ini. Seperti alat lintingan yang dulu digunakan pada produksi rumahan, hingga mesin packing.

Salah Satu Peralatan yang Dulu Digunakan Oleh Ong Hok Liong Memproduksi Rokok Bentoel (Gambar diambil dari web Kompasiana.com)

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Faizzatus Sa’diyah dalam jurnal penelitian yang ditulisnya, yaitu Museum Sejarah Bentoel merupakan museum yang menyimpan banyak nilai dan cerita mengenai industri kretek Bentoel di Malang. Cerita perjalanan kerja Bentoel ditampilkan melalui penataan galeri atau pameran yang rapi dan dilengkapi dengan sorot lampu di setiap sudut ruang.

Dibalik objek-objek museum tersimpan nilai warisan budaya kretek Bentoel yang memiliki sejarah panjang serta berpengaruh dalam dunia industri kretek Indonesia. Gambaran atas hubungan kerjasama antara Bentoel dengan kliennya seperti petani, pemerintah, dan masyarakat juga dihadirkan dalam museum. Namun dibalik tata pameran Museum Sejarah Bentoel juga terdapat citra atau image Bentoel yang sekarang dikuasai oleh British American Tobacco (BAT).

Galeri Foto Perjalanan Bentoel dari Tahun 1930-an Hingga Saat Ini (Gambar diambil dari web Merdeka.com)

Museum Sejarah Bentoel hingga saat ini telah dijadikan ikon wisata edukasi di Kota Malang. Tidak hanya itu, museum ini juga dijadikan media pembelajaran perjalanan industri rokok di Indonesia bahkan dunia.

Tampak Museum Sejarah Bentoel yang ditutup permanen (Gambar diambil dari web Malangpost.com)

Adanya Museum Sejarah Bentoel ini tentu saja membuat kita mengerti tentang bagaimana perkembangan industri rokok di Malang bahkan Indonesia. Tak heran jika museum ini dijadikan ikon wisata edukasi di Kota Malang.

Namun sungguh sangat disayangkan jika saat ini Museum Sejarah Bentoel di tutup secara permanen. Informasi dari Merdeka.com, patung perunggu Ong Hok Liong (1893-1967), pendiri PT. Bentoel juga tidak tampak di tempatnya. Patung tersebut semula berada di teras pojok depan, sisi sebelah kanan, namun sudah tidak terlihat.

Begitu pun papan nama ‘Museum Sejarah Bentoel’ yang berada di tengah taman juga sudah dibersihkan. Hanya bekas dua beton penyangga. Sementara koleksi museum sudah dirapikan dari tempatnya biasa dipajang. “Koleksinya dibawa ke pabrik, di Karanglo dan Janti, menyebar tapi persisnya saya kurang tahu,” Terang Rommy, penjaga keamanan komplek bekas museum.

Patung Perunggu Pendiri PT. Bentoel (Gambar diambil dari web Merdeka.com)

Adapun alasan ditutupnya Museum Sejarah Bentoel Malang ini yaitu, agar lebih fokus kepada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis. Seperti yang dijelaskan oleh Director of Legal and External Affairs Bentoel Grouop, Mercy Fransisca Hutahaen pada Kompas.com, Bentoel Group memutuskan untuk melepas semua aset yang sebelumya digunakan untuk Museum Bentoel agar dapat lebih fokus kepada prioritas perusahaan dalam menumbuhkan bisnis. “Hal-hal tersebut di atas merupakan wujud nyata dari dukungan kami terhadap program-program pemerintah, khususnya dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusia,” ujar Mercy.

Museum Sejarah Bentoel Sebelum Di tutup (Gambar diambil dari web Merdeka.com)

Ditutupnya Museum Sejarah Bentoel sungguh sangat disayangkan oleh berbagai pihak, termasuk Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang hingga Walikota Malang. Namun setidaknya kamu sudah mengerti bagaimana sejarah Bentoel dirintis oleh pemiliknya. (Siw)

Penulis: Shofiyatul Izza W

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.