Dawai Malangan Sebagai Identitas Seni Musik Tradisional Kebanggaan

Pengenalan Dawai Malangan (Gambar diambil dari web Malang.merdeka.com)
DIORAMALANG.COM, 13 AGUSTUS 2020 – Halo Ker! Bicara tentang musik, tentu tidak terlepas dari alat-alat musik. Mulai dari alat musik tradisional hingga alat musik modern. Alat musik modern sifatnya lebih universal, akan tetapi lain halnya dengan musik tradisional yang bersifat lebih spesifik. Dalam artian, alat musik tradisional mengerucut kepada penunjuk identitas budaya dari satu daerah, sedangkan alat musik modern tidak seperti itu.
Nah kali ini, Dioramalang akan membahas tentang alat musik tradisional yang merupakan alat musik asli Malang. Alat musik ini ditemukan pada salah satu situs sejarah yang ada di Malang berdasarkan relief yang ditemukan. Alat ini disebut Dawai Malangan.
Sebelum membahas ke Dawai Malangan, ada baiknya untuk kita mengetahui alat musik dawai sendiri. Tentu alat musik dawai yang akrab kamu dengar adalah gitar. Namun jangan salah dulu Ker, masih banyak alat musik dawai yang harus kalian ketahui. Seperti laporan dari Terakota.id, tak hanya gitar, tetapi segala alat musik yang bersumber dari getaran bunyi dari chord merupakan instrumen dawai.
Adapun beberapa cara memainkan dawai pada alat musik seperti dipetik dan digesek. Melalui petikan atau gesekan tersebut akan timbul gelombang bunyi. Namun harus dipastikan terlebih dahulu bahwa letak dawai sudah benar agar bisa menghasilkan gelombang bunyi.
Peletakan dawai juga diutarakan oleh Dian Nan Brylliant dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa seperti yang diketahui, dawai pada alat musik petik adalah dawai yang kedua ujungnya terikat pada dua pengait yang berbeda. Peletakan dawai dengan benar tentu akan menghasilkan bunyi ketika dipetik atau digesek.
Nah setelah mengenal sedikit mengenai alat musik dawai, ternyata Malang juga memiliki alat musik dawai tradisional sendiri loh. Alat musik tersebut bernama Dawai Malangan yang memiliki struktur bentuk hampir sama dengan gitar. Melalui dawai ini, Malang akhirnya memiliki alat musik tradisional sendiri sebagai identitas seni musik tradisional.
Mulanya, Malang tidak memiliki alat musik tradisional sendiri karena belum ditemukan sejarah yang menjelaskan tentang alat musik asli Malang. Ditambah lagi, perkembangan musik modern lebih jauh berkembang di Malang dengan selera musik masyarakat yang tinggi. Bahkan Malang memiliki julukan sebagai Kota Musik.
Hingga pada akhirnya, ditemukan relief yang menggambarkan bahwa Malang memiliki alat musik tradisional berupa dawai. Berdasarkan kabar dari Malang.merdeka.com, diketahui bahwa Malang sebenarnya memiliki alat musik dawai sendiri seperti yang ditampilkan pada relief Candi Jago di Tumpang. Relief tersebut ditemukan oleh para arkeolog yang kemudian menjadi sumber bahwa Malang memiliki alat musik asli berupa dawai dan diberi nama Dawai Malangan.
Dawai Malangan kemudian diperkenalkan secara luas salah satunya melalui Festival Dawai Nusantara. Redy Eko Prasetyo yang merupakan penggagas festival tersebut mengenalkan alat musik asli Malang yaitu Dawai Malangan.
Dengan adanya Dawai Malangan membuat Malang kini memiliki wujud seni musik tradisional sendiri. Tidak hanya itu, Dawai Malangan juga menambah keberagaman seni budaya di bidang musik tradisional sehingga seni budaya di Malang makin berkembang.
Di lain sisi, Dawai Malangan diharapkan mampu memicu inovasi yang kreatif dari para generasi millenial untuk berkreasi baik dalam memainkan alat musik tradisional maupun membuat alat musik tradisional. Hal tersebut perlu dilakukan agar Malang semakin menguatkan identitas budayanya melalui alat-alat musik tradisional.
Meskipun tergolong alat musik baru karena baru ditemukan, Dawai Malangan sangat perlu dukungan baik dari segi pengenalan maupun pelestarian. Pasalnya, tidak semua masyarakat yang tahu akan Dawai Malangan ini. Ditambah lagi, tren yang terus berkembang berputar pada alat-alat musik modern.
Pengenalan Dawai Malangan harus dilakukan sejak dini, terutama kepada para anak-anak. Salah satu usaha yang perlu dilakukan adalah dengan memasukkan Dawai Malangan ke pembelajaran seni budaya di sekolah-sekolah.
Hal tersebut didukung dengan penelitian dari Nova Nanda Pratama yang menjelaskan bahwa program serta sarana dan prasarana fasilitas alat yang disediakan oleh pihak sekolah dapat menunjang aktivitas serta potensi maupun prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik, terutama dalam berkesenian.
Tentu dengan adanya Dawai Malangan ke dalam pembelajaran seni budaya, akan memberikan dampak yang bermanfaat. Selain bisa mengenalkan alat musik tradisional asli Malang, juga bisa menemukan bakat dan menjunjung potensi kreativitas.
Keren bukan alat musik tradisional milik Malang? Untuk itu, ayo Ker mainkan Dawai Malangan dan ciptakan kreasimu! (Awp)
Penulis: Alvien Wardhana P
Editor: Rofidah Noor