Kuliner Legendaris yang Laris Manis Hingga Kini

Pecel Kawi yang Melegendaris (Gambar diambil dari web Myeatandtravelstory)

DIORAMALANG.COM, 5 AGUSTUS 2020 – Malang yang kental akan suasana tempoe doeloe ternyata tidak hanya berasal dari destinasi wisatanya saja. Namun juga pada beberapa destinasi wisata kuliner yang melegenda, karena masih dapat bertahan dan berjaya hingga kini. Salah satunya adalah Pecel Kawi yang tak pernah sepi oleh pembeli.

Tidak lengkap rasanya jika para wisatawan berkunjung ke Malang, tanpa mencicipi pecel ini. Bahkan, masyarakat Malang sendiri masih sering memilih Pecel Kawi sebagai pilihan untuk sarapan pagi. Jika kamu belum pernah mencicipi Pecel Kawi, maka kamu tidak akan pernah merasakan indahnya jatuh hati ke kuliner lokal ini Ker!

Pecel Kawi merupakan makanan legendaris yang paling terkenal di Kota Malang. Secara lengkap, nama rumah makan ini adalah Pecel Kawi Hj. Musilah. Pemberian nama Kawi pada rumah makan pecel ini dikarenakan lokasinya yang berada di Jalan Kawi tepatnya pada Jalan Kawi Atas No. 43 B, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Rumah makan Pecel Kawi Hj. Musilah menjadi salah satu kuliner legendaris yang ada di Kota Malang. Hal tersebut dikarenakan rumah makan ini sudah menyajikan nasi pecel dari tahun 1975. Dengan pilihan lauk pauk yang banyak, membuat para pengunjung bisa menikmati varian pecel.

Tidak hanya telur mata sapi dan tempe, melainkan juga ada aneka macam sate-satean, perkedel, tahu, dadar jagung, dan juga jeroan. Jadi kamu nggak perlu khawatir bosan dengan makanan pecel ini Ker, karena selain banyaknya varian lauk pauk, Pecel Kawi juga memiliki rasa yang khas.

Buat kamu yang ingin mencoba menu makanan selain pecel, di sini juga ada menu makanan lain yang juga menjadi andalan karena sering dipesan oleh para pelanggan. Diantaranya yaitu nasi campur, nasi rawon, ayam bumbu rujak, nasi lodeh, aneka oseng-oseng, dan juga masih banyak lagi menu-menu tradisional lainnya.

Pecel Kawi menjadi kuliner legendaris dikarenakan memiliki cita rasa yang khas sejak tahun 1975. Cita rasa tersebut tetap dipertahankan dari generasi ke generasi hingga kini. Kabar dari Kumparan.com, menjelaskan bahwa kuliner yang sudah ada sejak tahun 1975 ini menjadi saksi perkembangan Kota Malang dari zaman ke zaman. Kuliner legendaris ini didirikan oleh Hj. Musilah dan diteruskan turun-temurun, sehingga predikat legendaris pantas disematkan untuk kuliner yang satu ini.

Meski begitu, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk melakukan renovasi pada bangunan rumah makan ini. Meskipun memiliki wajah baru, Pecel Kawi tetap mempertahankan beberapa ornamen agar pengunjung tidak merasa asing.

Laporan dari Republika.co.id, papan nama Pecel Kawi berlatar hitam dan tulisan kuning emas masih dipertahankan sehingga pengunjung tidak akan pangling. Namun konsep rumah makan didesain lebih modern dan sudah dilengkapi wi-fi.

Pecel Kawi yang Sudah Mengalami Pembaruan (Gambar diambil dari web Kumparan.com)

Renovasi tersebut merupakan strategi untuk menarik minat para pembeli agar tertarik dengan desain ruangan yang lebih kekinian. Terbukti bahwa dengan pembaruan tersebut, Pecel Kawi masih ramai pembeli terutama di pagi hari. Hal tersebut yang membuat pecel ini menjadi makanan lokal dengan mempertahankan ciri khasnya.

Ditambah lagi, Pecel Kawi memiliki strategi dalam mempromosikan menu makanannya terutama pecel. Promosi tersebut dilakukan melalui media sosial Instagram @pecelkawi.

Dengan mengunggah foto makanan di rumah makan ini, tentunya bisa membangkitkan selera makanmu Ker. Dari Instagram tersebut, Pecel Kawi dapat memiliki jangkauan yang lebih luas sehingga bisa mempengaruhi jumlah pembeli yang datang.

Hal tersebut didukung oleh Surahman dalam penelitiannya, menjelaskan bahwa banyak yang menilai bentuk Instagram lebih bersifat pribadi, dalam arti post yang diunggah untuk narsis, tetapi jika dimanfaatkan dalam bisnis online, Instagram banyak mendatangkan keuntungan.

Sebagai makanan lokal yang masih mempertahankan cita rasa yang khas, penggunaan media sosial Instagram di bidang promosi merupakan inovasi promosi yang efektif. Hal tersebut bisa membuat Pecel Kawi sebagai makanan lokal yang kekinian.

Meskipun menjadi makanan lokal yang masih sangat diminati masyarakat, rumah makan Pecel Kawi memiliki tantangan dalam segi persaingan pasar. Munculnya beragam kuliner baru yang bisa dikatakan sebagai kuliner modern, bisa membuat eksistensi Pecel Kawi yang legendaris ini menurun.

Maka perlu usaha agar timbul keseimbangan minat dan pasar antara kuliner lokal dan kuliner luar Malang. Seperti penjelasan oleh Fery Andri Asmawan dalam penelitiannya, bahwa potensi kuliner lokal di Malang cukup beragam dan tersedia banyak. Untuk mengatasi hal ini, diadakan sebuah kampanye tentang keanekaragaman pengalaman kuliner Kota Malang.

Kampanye tentang keanekaragaman pengalaman kuliner Kota Malang tersebut sangat bermanfaat sebagai informasi jika Malang masih memiliki beragam kuliner lokal. Jadi tunggu apalagi Ker? Jangan lewatkan ya untuk berwisata kuliner lokal, salah satunya di Pecel Kawi ini. (Awp)

Penulis: Alvien Wardhana P

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.