Pendopo Kembang Kopi Wagir, Ajak Masyarakat Mencintai Budaya dan Kearifan Lokal

Pendopo Kembang Kopi Wagir Malang (Gambar diambil dari web Malangsatu.id)

DIORAMALANG.COM, 4 AGUSTUS 2020 – Nongkrong bareng kawan sejawat memang menyenangkan, ditambah lagi dengan suguhan kopi yang juga menambah kenyamanan dalam bertukar ide dan cerita. Sering kita jumpai saat ini berbagai komunitas atau organisasi menyelenggarakan acara dengan kesan santai.

Lokasi yang mereka pilih biasanya berada di sebuah cafe atau warung-warung kopi. Topik yang mereka bahas pun terkadang juga berbobot, bukan hanya sekedar ngopi bareng tanpa ada pembahasan.

Adanya hal tersebut tentu saja membawa kita pada arah yang positif, bahwa ngopi atau nongkrong bareng kawan bukan hanya sekedar menghabiskan waktu dengan hal yang tidak penting.

Berbicara tentang aneka ragam kopi memang sangat beragam sekali, apalagi jika di setiap daerah di Indonesia memiliki keunggulan biji kopi tersendiri. Nah kali ini di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Wagir punya keunggulan tersendiri pada biji kopinya. Ditambah lagi dengan mayoritas penduduknya adalah petani kopi.

Banyaknya lahan pertanian kopi di Kecamatan Wagir ini masih diketahui oleh sebagian masyarakat saja. Penjelasan Irmansyah dalam jurnal penelitian yang ditulisnya, bahwa Kecamatan Wagir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang juga mengembangkan tanaman kopi.

Produk pertanian kopi yang saat ini sedang dikembangkan oleh warga Kecamatan Wagir adalah produk pertanian kopi robusta. Menurut petani kopi Kecamatan Wagir, kondisi pasar yang cenderung meminati produk pertanian kopi robusta.

Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang (Gambar diambil dari web Dmagz.id)

Berangkat dari kearifan lokal Kecamatan Wagir yaitu tanaman kopi, akhirnya seorang Praktisi Community Development, Pietra Widiadi, berkiprah untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.

Adapun dengan dibangunnya Pendopo Kembang Kopi Wagir sebagai salah satu bentuk upayanya untuk membuat masyarakat Kecamatan Wagir dapat melakukan ekonomi kreatif dengan bermodalkan kearifan lokal yang dimiliki Kecmatan Wagir.

Pendopo Kembang yang berdiri sejak lima tahun yang lalu ini memang sangat diapresiasi dan didukung penuh oleh warga Dusun Glagah Ombo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir.

Banyaknya petani yang merugi terhadap hasil panen juga membuat pria yang akrab disapa Piet bergerak untuk menghidupkan desa konservasi budaya dan alam ini. Jika hal tersebut terus menerus terjadi generasi petani di Sumbersuko semakin jarang dan berkurang.

“Saya hanya jualan kopi di pendopo ini serta bagikan ilmu secara gratis. Yang dijual pun kopi robusta Kawi. Tujuannya agar sumber daya desa terberdayakan. Termasuk warganya. Karena, saya khawatir anak muda desa sini ke kota semua. Tak ada yang melanjutkan pertanian,” ungkap Piet yang dikutip dari Omahnews.com.

Pemberian nama Pendopo Kembang Kopi Wagir tentu saja tidak sembarangan, tentu saja cukup sakral dan filosofis. Menilik informasi dari Malangsatu.id, Piet menceritakan sedikit mengenai pemberian nama Pendopo Kembang Kopi. “Disebut Pendopo Kembang Kopi karena dikelilingi oleh kebun kopi di sekitar sini. Penamaan kembang kopi karena bunganya jika mekar, wangi dan harum diharapkan mampu memberi manfaat kepada sekitarnya”, terang Piet.

Setelah mengenal bagaimana Pendopo Kembang Kopi Wagir berdiri, lalu apa saja yang di Pendopo Kembang Kopi Wagir ini? Namun sebelum itu, perlu diketahui bahwa Pendopo Kembang Kopi Wagir ini berlokasi di Dusun Glagah Ombo, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Pendopo Kembang Kopi Wagir ini dibuka untuk umum ya Ker, terutama untuk rombongan dari sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi yang akan melakukan kegiatan observasi.

Kegiatan yang ada di Pendopo Kembang Kopi Wagir ini lebih mengacu pada perkenalan tradisi desa Sumbersuko. Maka tidak heran jika tamu yang berkunjung di sana diperbolehkan untuk hidup atau tinggal di rumah warga.

Tentu saja rumah warga yang disediakan juga sudah memenuhi standar kesehatan, dengan kelengkapan mulai dari ventilasi, kamar mandi, dan sebagainya. Hal tersebut dimaksudkan agar warga betah berlama-lama di Desa Sumbersuko. Paket kunjungan ini satu orang dipatok harga Rp 60 ribu saja per malam.

Namun untuk kamu yang hanya ingin menikmati kopi khas Kecamatan Wagir juga bisa. Ditambah lagi dengan fasilitas yang dimiliki oleh pendopo ini, seperti tersedianya tema untuk berdiskusi.

Perpustakaan yang ada di pendopo ini juga dilengkapi dengan koleksi bukunya, yaitu tentang sosial, pemberdayaan, dan konservasi. Dan untuk kamu yang sedang mencari referensi buku mengenai skripsi dan thesis, kamu bisa cari bukunya di pendopo ini Ker.

Terutama untuk kamu yang ingin mengerjakan tugas-tugas kuliah, maupun tugas kantor dan membutuhkan tempat yang sejuk dan tenang di sini kamu akan merasakan kenyamanannya.

Kegiatan diskusi yang sering dilakukan oleh Piet di Pendopo Kembang Kopi ini adalah melakukan diskusi dan pengarahan mengenai desa konservasi yang didirikannya dengan warga desa Sumbersuko. Terutama pada pengolahan produk pertanian yang ada di desa tersebut.

Tapi jangan khawatir, kamu juga bisa bergabung untuk ngobrol santai dengan Piet di pendopo ini. Tentu saja sepulang dari pendopo ini kamu akan dibekali banyak pengetahuan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan produk pertanian, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, dengan berbagai kekayaan kearifan lokal di setiap daerah di Kabupaten Malang, jika diketahui masyarakat secara luas tentu saja akan menghadirkan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Malang.

Selain itu adanya keterlibatan langsung masyarakat sekitar dan pemerintah daerah juga harus ada dalam rangka pengenalan desa wisata tersebut. Dan tentu saja kearifan lokal pada setiap daerah di Malang dapat dijadikan sebagai strategi pengembangan pada sektor pariwisata.

Hal tersebut didukung dengan pernyataan Siti Nuurlaily dkk dalam jurnal penelitian menjelaskan bahwa desa wisata sebagaian besar berbasis pada kearifan lokal desa adalah bentuk kegiatan terintegrasi antara atraksi, akomodasi, fasilitas pendukung, dan fasilitas tambahan berupa manajemen desa yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat yang terikat dengan prosedur tradisi dan norma yang berlaku di desa.

Gimana Ker, tertarik untuk ngopi santai di Pendopo Kembang Kopi Wagir ini? Dijamin yang datang ke sini tidak akan rugi. Selain dapat menikmati kopi robusta Kecamatan Wagir, kamu juga akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat mengenai budaya dan alam yang dimiliki. Tetap cintai produk-produk lokal Malang ya Ker, dan jangan lupa untuk tetap menjaganya. (Siw)

Penulis: Shofiyatul Izza W

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.