Mulanya Area Kumuh, Kini Kampung Glintung Go Green Menjadi Kampung Disiplin

Suasana Kampung Glintung Go Green Saat Warga Melakukan Kerja Bakti (Gambar diambil dari web Glintunggogreen.com)
DIORAMALANG.COM, 19 JULI 2020 – Bersambang ke Kota Malang belum lengkap rasanya kalau belum ke Kampung Glintung Go Green atau yang kerap disebut sebagai Kampung 3G. Seperti namanya, kampung yang satu ini punya misi tersendiri untuk menghijaukan lingkungan kampung agar tampak segar dan asri. Selain misi khususnya tersebut, kampung yang terletak di RW 23, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Glintung, Kota Malang ini berhasil menjadi kampung percontohan kedisiplinan dalam bidang lingkungan dan konservasi air.
Nama Kampung 3G mulanya terbentuk sejak bulan Februari 2013. Kampung ini dipelopori oleh sang Ketua RW yang kala itu menjabat yaitu Bambang Irianto dimana ia merasakan bahwa kampungnya sering terkena banjir, lingkungannya kumuh, banyak sampah, gersang dan angka kriminalitasnya sangat tinggi. Karena berbagai faktor tersebut kemudian kualitas kesehatan warga menjadi begitu rendah, mereka rentan akan penyakit degeneratif hingga menyebabkan angka kematian warga begitu tinggi.
Kampung yang tempatnya tak jauh dari pusat pemerintahan ini punya sanitasi yang buruk, tiap kali terjadi hujan deras area kampung langsung banjir setinggi paha orang dewasa. Jangankan menikmati mie instan di kala hujan, warga kampung malah sibuk mengepel dan membersihkan rumah serta bergotong royong membersihkan sungai yang bahkan sebenarnya tidak akan memperbaiki keadaan kedepan.
Hingga akhirnya, Bambang Irianto menggandeng Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yaitu Profesor Muhammad Bisri untuk mencegah banjir datang lagi. Segala cara dikerahkan mulai dari mengelola sampah hingga water banking movement demi tercipta kampung yang sehat, akan tetapi beberapa warga malah mencibir dan menuding Bambang gila. Dikutip dari Mongabay.co.id, mereka yang tak mau ikut menanam dan gotong royong kena sanksi tak mendapatkan pelayanan seperti pengurusan surat menyurat. Setelah pengelolaan air membaik dan mendatangkan manfaat, warga akhirnya bersatu gotong-royong menata kampung.
Perlahan warga bersama-sama memulai merubah kebiasaan dan gaya hidupnya dalam mengelola lingkungan dengan membenahi sumur dan menanam banyak tumbuhan. Kampung Glintung Go Green berusaha menghijaukan kampung dengan menggalakkan program Go Green melalui gerakan agro inovasi, hidroponik, vertical garden, biopori, dan sumur resapan. Disamping itu ada pula program Gerakan Menabung Air (Gemar), gerakan yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan banjir dan menjaga kestabilan suhu lingkungan dengan cara membuat saluran air dan gorong-gorong agar arus air tetap lancar.

Pengunjung Terkejut Melihat Inovasi Kampung 3G (Gambar diambil dari web Glintunggogreen.com)
Berkat program menabung air inilah kemudian warga Kampung 3G disebut-sebut sebagai pelopor Kampung Konservasi Air pertama di dunia. “Selain di kelurahan ini sendiri, kami juga berharap agar daerah-daerah lain di luar sana yang rawan banjir bisa tahu cara menangani banjir seperti yang kami terapkan di kampung ini. Terutama gerakan menabung air untuk cadangan air tanah,” urai Bambang Irianto yang dikutip dari Aremamedia.com.
Menurut M. Kudeng Sallata dalam jurnal yang ditulisnya menyatakan bahwa, konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan dan keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

Eco Edu Park Spot Favorit Wisatawan Kampung Glintung Go Green (Gambar diambil dari blog SilahkanKlik)
Perubahan pesat yang terjadi pada Kampung Go Green kemudian menimbulkan decak kagum para wisatawan. Ya, Bambang Irianto dan warga berhasil menyulap kampung konvensional ini menjadi destinasi wisata baru tujuan wisatawan. Beberapa taman disediakan di kampung ini. Salah satu yang jadi spot favorit wisatawan adalah Eco Edu Park yang merupakan hasil karya warga setempat dan didukung penuh dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Pengunjung Tampak Sedang Berfoto di Depan Greenhouse Kampung Glintung Go Green (Gambar diambil dari Instagram Glintunggogreenmalang)
Disana, pengunjung bisa menikmati keasrian kampung dan berswafoto. Bukan hanya siang, swafoto juga bisa dilakukan malam hari karena dilengkapi lampu sorot warna-warni. Tak heran, lokasi tersebut juga cocok untuk foto pra nikah. “Salah satu yang menarik perhatian pengunjung sekarang ini adalah Pelangi. Di wilayah ini, kini bisa muncul pelangi di pagi hari ketika penyiraman secara otomatis dinyalakan. Pelangi ini sangat indah sekali dan bagus buat swafoto,” terang Bambang dalam Aremamedia.com. Tak hanya itu, Eco Edu Park juga berperan dalam bidang pendidikan lewat edukasi pengelolaan air dan teknologi penanaman tumbuhan.
Bambang Irianto dan Kampung Glintung Go Green yang asri nan hijau itu akhirnya menoreh berbagai prestasi mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota, provinsi. Pada tahun 2016 lalu, Kampung 3G masuk dalam nominasi lima besar di ajang Guangzhou International Award for Urban Innovation (GIA). Kemudian Bambang berhasil meraih penghargaan dari GIA melalui gerakan menabung air atau water banking movement.

Bambang Irianto (kanan), Memenangkan Penghargaan Kalpataru di Bidang Pembinaan Lingkungan dalam Puncak Rangkaian Acara Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2018 di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara. (Gambar diambil dari Instagram Kementerianlhk)
Lalu pada Agustus 2018, Bambang Irianto mendapatkan penghargaan Kalpataru di bidang Pembinaan Lingkungan oleh Kementrian Lingkungan Hidup. Kemudian ia juga berhasil mendapatkan penghargaan sebagai 72 ikon berprestasi Indonesia yang diberikan Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila sekarang bernama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Kampung Glintung Go Green perlahan menjadi kampung sehat berstandar WHO. Kampung 3G kini menjadi kampung percontohan kedisiplinan dalam konservasi air bagi seluruh kampung di Indonesia, bahkan di dunia. Untuk kamu yang sedang berada di Malang, nggak ada salahnya untuk datang dan merasakan secara langsung suasana Kampung Glintung Go Green Ker! (Rof)
Penulis: Rofidah Noor
Editor: Shofiyatul Izza