Kampung Topeng, Destinasi Wisata Dalam Mewujudkan Lestari Budaya

Topeng Raksasa Sebagai Ikon Kampung Topeng (Foto: Alvien Wardhana)

DIORAMALANG.COM, 9 APRIL 2020 – Sambil menyelam minum air, begitulah mungkin kalimat yang tepat untuk dapat menggambarkan sebuah kampung yang terletak di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Di kampung tersebut, masyarakatnya punya cara unik dan kreatif loh rek dalam melestarikan sebuah kebudayaan. Bagaimana tidak, seluruh bagian kampung mulai dari gerbang depan hingga sudut kampung dihiasi dengan aneka macam Topeng Malangan hingga mendapat julukan sebagai Kampung Topeng Malang. Karena keunikan yang dimiliki oleh kampung tersebut, Kampung Topeng menjadi salah satu rujukan objek wisata yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kota Malang.

Kampung Topeng Malangan ini memiliki luas hingga 5000 hektar persegi dengan pemandangan yang masih sangat asri dan juga indah. Untuk dapat menikmati keunikan dari Kampung Topeng, para pengunjung diwajibkan untuk membeli tiket terlebih dahulu.

Harga tiket masuk yang di berlakukan di kampung ini tergolong sangat amat terjangkau, yakni hanya sebesar Rp 5 ribu per orang. Saat berkunjung ke Kampung Topeng, pengunjung akan langsung disuguhi dengan banyak sekali topeng yang menghiasi setiap sudut kampung.

Kampung Topeng sebenarnya mulai diresmikan pada tanggal 14 Februari 2017 oleh walikota Malang yakni Moch. Anton atau yang masyarakat kerap memanggilnya dengan sebutan Abah Anton.  Selain dalam rangka melestarikan budaya, ternyata Abah Anton menciptakan kampung tematik tersebut untuk menaungi para masyarakat yang masih berada di jalanan.

Menurut Yosephine, selaku pembina masyarakat Kampung Topeng mengatakan bahwa masyarakat yang terjaring dalam razia penertiban jalan akan didata dan diberikan sebuah pelatihan keterampilan dan mengasah kreativitas untuk kemudian dibawa ke Kampung Topeng. Nantinya mereka akan diberi tempat tinggal yang layak sekaligus mengelola tempat wisata Kampung Topeng agar tetap terjaga dan tidak terbengkalai.

Terdapat sekitar ratusan buah Topeng Malangan yang tersebar di seluruh kampung. Ada yang tertancap di tanah, pohon, dinding dan ada juga yang digantung di sepanjang jalan. Suasana dalam Kampung Topeng tersebut sangat unik dan cocok sekali untuk dijadikan sebagai destinasi wisata karena tempatnya yang menyuguhkan banyak sekali spot foto yang bagus dan ciamik. Nggak Cuma itu rek, Kampung Topeng juga menyediakan wahana hiburan seperti Flying Fox, yang dapat memacu adrenalin.

Sebagai kampung yang istimewa, Kampung Topeng pastinya memiliki sebuah keunikan yang membedakan dirinya dengan kampung tematik lain. Kampung ini mempunyai dua buah patung Topeng Malangan raksasa dengan tinggi 7,5 meter dan lebar 5 meter.

Keberadaan dua buah patung raksasa tersebut, sekaligus menjadikan ciri khas bagi Kampung Topeng. Kedua topeng raksasa yang menjadi ikon kampung tersebut adalah Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji yang merupakan salah satu karakter yang ada di dalam Topeng Malangan.

Tidak hanya itu, di Kampung Topeng pengunjung juga bisa menyaksikan secara langsung proses pembuatan Topeng Malangan sebelum dipajang dan menghiasi kampung mereka. Bahkan para pengunjung juga boleh belajar dan membuat topengnya sendiri disini dengan bebas sesuai dengan kreasinya masing-masing, dan tentu saja topeng yang sudah dibuat nantinya boleh dibawa pulang sebagai cinderamata.

Adanya Kampung Topeng tersebut juga menjadi wujud dari pelestarian sebuah seni budaya khas Malang. Melalui Kampung Topeng, tingkat minat masyarakat pada seni dan budaya tradisional diharapkan bisa meninggi.

Nah, bagi kamu yang masih bingung mencari tempat wisata dengan banyak spot foto selfie namun tetap produktif, berkunjung ke Kampung Topeng Malang mungkin bisa menjadi solusi yang tepat untuk kamu. (Syz)

Penulis: Syaifudin Zuhri

Editor: Rofidah Noor

5 thoughts on “Kampung Topeng, Destinasi Wisata Dalam Mewujudkan Lestari Budaya

    1. Terima kasih feedbak=cknya kak, tetap hati-hati jika berkunjung ya kak jangan lupa memakai masker dan jaga jarak πŸ™‚

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *