Sajian Legendaris yang Tak Boleh Dilewatkan Ketika Berkunjung ke Malang

Kuliner legendaris merupakan masakan tradisional yang dikenal melegenda dan berumur panjang hingga dapat eksis hingga zaman modern seperti saat ini (Gambar diambil dari web Concreteplayground.com)
DIORAMALANG.COM, 11 SEPTEMBER 2020 – Sudah tak asing lagi bahwa Kota Malang terkenal dengan aneka ragam kulinernya yang nikmat tiada tara. Diantaranya yang sangat terkenal adalah sajian Rawon, Bakso, Sate, Nasi Buk dan masih banyak lagi. Untuk itu nggak heran kalau Kota Malang menjadi destinasi tujuan para wisatawan untuk berburu kuliner, karena kuliner berperan penting dalam industri pariwisata.
Dalam berburu kuliner, wisatawan biasanya menilai dari beberapa aspek khusus sesuai dengan kriteria tiap individu. Beberapa pertimbangan dalam memilih kuliner diantaranya adalah rasa, kualitas makanan, autensitas, seni serta budaya di dalamnya yang kemudian dikenal sebagai kuliner legendaris.
Namun seiring berkembangnya zaman, beberapa kuliner ini malah makin terpinggirkan. Kini orang-orang lebih banyak yang mengkonsumsi makanan siap saji, oleh karena itu makanan tradisional seperti rawon, sate, hingga nasi pecel berangsur-angsur mengalami pergeseran.
Hal ini terjadi karena gaya hidup masyarakat yang sudah berubah. Masyarakat modern terkenal sebagai kelompok yang gesit, karena mereka lebih tertarik dengan kuliner yang disajikan secara cepat sesuai dengan pola hidupnya yang tak lagi memiliki banyak waktu senggang. Maka dari itu biasanya kuliner legendaris lebih banyak dikonsumsi ketika hari libur seperti saat akhir pekan atau hari besar sedang berlangsung.

Kedai Bakso Gun menyajikan bakso dengan varian yang berbeda seperti Bakso Ikan, Bakso Teratai, Bakso Goreng Ayam dan lain-lain. Selain legendaris, bakso di sini disajikan dengan cara unik yakni menggunakan kompor kecil di atas meja. (Gambar diambil dari web Travelingyuk.com)

Depot Hok Lay menyajikan menu andalan sejak 1946 berupa Cwie Mie, Fosco (susu full cream rasa coklat buatan rumahan), Lumpia Semarang dan Lomie. Meski sudah berumur pengunjungnya selalu ramai bahkan banyak yang rela datang dari luar kota. (Gambar diambil dari Rizkyalmira.com)

Nasi Buk Mbok Siti menjajakan menu Nasi Buk yang berisi Nasi, Ayam, Paru-paru, Empal Sapi, dan Limpa Goreng bumbu kecap. Satu porsinya dibanderol dengan harga Rp 20 ribu saja. (Gambar diambil dari Instagram.com/Duniakulinersurabaya)

Warung Tahu Lontong Lonceng sudah menjajakan hidangannya sejak 1935, satu piringnya berisikan Tahu, Telur, Lontong, Kecambah, Mentimun, Kerupuk, dan Siraman Saus Kacang yang khas. (Gambar diambil dari Travelingyuk.com)

Rawon Nguling Malang merupakan sajian makanan khas jawa dengan kuah berwarna hitam yang melegenda sejak tahun 1981. (Gambar diambil dari webMalangwonderful.wordpress.com)

Sate Gebug merupakan hidangan andalan Sate Daging Sapi yang disajikan oleh Warung Sate Gebug. Hidangan ini dikenal sangat melegenda karena sudah ada sejak tahun 1920. (Foto: Fauzi)

Toko Oen Malang menyajikan aneka ragam makanan khas kolonial Belanda yang masih memakai resep jadul. Salah satu menu yang banyak memikat hati pengunjungnya adalah Es Krim. (Gambar diambil dari webMalangculinary.com)

Es Tawon Kidul Dalem jadi salah satu menu es andalan yang ada di Kota Malang. Es ini sudah eksis sejak tahun 1955 dan masih jadi primadona bagi masyarakat baik dari dalam kota hingga luar kota. (Gambar diambil dari Instagram/Andhikazrt)

Es Teler Dempo jadi es legendaris di Kota Malang yang mampu menyajikan esnya hingga 1000 mangkuk. Lokasinya berada di Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Klojen. (Gambar diambil dari Instagram/Henjiwong)

Ronde Titoni Malang jadi kuliner malam favorit karena dapat menghangatkan dan mengembalikan kesegaran tubuh. Menunya tak hanya Ronde saja, akan tetapi ada Angsle, Kacang Kuah, Roti Goreng, dan Cakwe. (Gambar diambil dari Instagram/Katalogmalang)

Pecel Kawi Hj. Musilah adalah rumah makan yang sudah berdiri sejak tahun 1975. Masakan yang dijajakan beragam mulai dari Rawon, Nasi Soto, Nasi Lodeh dan banyak lagi, akan tetapi menu andalannya adalah Nasi Pecel. (Gambar diambil dari Twitter/Pecelkawi)

Pia Mangkok adalah jajanan yang sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Kuliner yang satu ini sudah ada sejak tahun 1959 yang diawali oleh pasangan Zabur Oetomo (Oei To Lam) dan Tri Pinarti (The Pin Nio) dan menggunakan resep turunan dari para leluhur. (Gambar diambil dari web Piamangkok)
Penulis: Rofidah Noor
Editor: Shofiyatul Izza W