Coban Jahe, Mulanya Tempat Pembantaian Kini Menjadi Objek Wisata Alam

Coban Jahe Mulanya adalah Tempat Pembantaian, Kini Menjadi Obyek Wisata Alam (Gambar diambil dari web Dakatour.com)

DIORAMALANG.COM, 27 AGUSTUS 2020 – Menelusuri wana wisata alam di Malang memang tidak ada habisnya, namun hampir keseluruhan obyek wisata di Malang selalu menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Salah satunya yaitu obyek wisata alam yang berada di dekat pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Coban Jahe namanya, selain menyuguhkan pemandangan nan apik, banyak kisah-kisah di dalamnya. Sebelum berkunjung ke sana, ada baiknya kamu mengenal kisah apa saja yang dimiliki oleh Coban Jahe ini. Dan apa saja keindahan alam di dalamnya.

Namanya memang cukup unik yaitu Coban Jahe, yang terbayang jika mendengar nama ini, mungkin lokasi di sekitar Coban Jahe dipenuhi dengan tanaman jahe. Bahkan mungkin sebagian dari wisatawan belum pernah mendengar nama objek wisata alam ini.

Lalu sebenarnya didapatkan dari mana nama Coban Jahe ini? Berdasarkan cerita Hadi Suyitno, Penanggung Jawab Pengelolaan Coban Jahe pada kontributor Tempo.co, bahwa nama belakang obejk wisata itu diambil dari kata pejahe, yang dalam bahasa Indonesia berarti meninggal dunia. “Kisah latar belakang lokasi ini memang menyedihkan, terkait sejarah perjuangan para pejuang kita dulu,” kata Hadi.

Latar belakang cerita Coban Jahe ini tentu saja masih belum banyak diketahui oleh masyarakat, bahkan pengunjung yang datang ke sana. Setelah mengetahui dari mana asal muasal nama Coban Jahe ini ditemukan.

Lalu bagaimana dengan kisah-kisah para pejuang kita yang gugur di tempat ini. Sehingga akhirnya melahirkan nama Coban Jahe tersebut. Mengingat sebentar pada masa penjajahan Belanda pada tentara Indonesia di tahun 1948.

Sebanyak 38 prajurit pada kala itu, sedang bersembunyi untuk menghindari serangan pembunuhan dari penjajah Belanda. Namun sayangnya tempat persembunyian 38 tentara Indonesia itu diketahui oleh Belanda.

Mengetahui keberadaan 38 tentara Indonesia, akhirnya penjajah Belanda pun tidak habis pikir untuk segera membunuh 38 tentara Indonesia tersebut. Penjajah Belanda menembaki dari atas bukit, dan seketika 38 prajurit tersebut meninggal dunia tepat di area air terjun.

Dari cerita itu lah, istilah pejahe didapatkan, dikarenakan meninggalnya 38 tentara Indonesia yang kala itu berjuang untuk Indonesia. Pada tahun 2012 Coban Jahe dibuka pertama kali, hingga saat ini lokasinya selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Wisata alam Coban Jahe ini berlokasi di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Berjarak 30 kilometer dari pusat Kota Malang, dan berada di Timur Kabupaten Malang. Berdekatan dengan pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Lalu ada apa saja yang dapat kamu nikmati di wisata alam Coban Jahe ini? Berdasarkan informasi dari Blogkulo.com, Coban Jahe merupakan air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 45 meter dan debit air yang cukup besar. Air yang jatuh tertampung di kolam alaminya sebelum menuju Sungai Jahe yang mengalir di bawahnya. Di sungai berkedalaman sebatas paha orang dewasa itulah umumnya pengunjung beraktivitas.

Salah Satu Spot Foto di Coban Jahe yang Menarik Perhatian Wisatawan (Gambar diambil dari web Travelingyuk.com)

Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) juga menyediakan satu paket untuk wisatawan yang ingin melakukan keseruan dengan wahana river tubing. Diantaranya tersedia ban, pelampung, helm, konsumsi dan pemandu.

Selain itu, pengunjung juga bisa menjelajah, tracking ke air terjun yang lainnya yang berada di Desa Pandansari Lor. Yaitu, Coban Ani-Ani, Coban Sari, dan Coban Kodok. Air terjun pada wisata alam Coban Jahe sebenarnya tidak hanya satu, melainkan ada tiga air terjun.

Tidak hanya itu Ker, di kawasan Coban Jahe pengunjung juga akan disambut dengan taman bunga dan tentu saja dengan beberapa spot foto di dalamnya. Menariknya spot foto tersebut juga berlatar belakang air terjun dari kejauhan. Selain itu di dekat pintu masuk kamu juga akan menemukan Taman Makam Pahlawan Jahe.

Untuk kamu yang ingin menikmati sejuknya kawasan Coban Jahe lebih lama, di wisata ini juga tersedia camping ground untuk kamu yang ingin menginap di sana dengan tenda.

Indian Camping Ground yang ada Berada di Coban Jahe Malang (Gambar diambil dari web Travelingyuk.com)

Adanya wisata alam Coban Jahe di Desa Pandansari Lor ini tentu saja memanfaatkan sumber daya yang tersaji. Seperti yang dijelaskan Rizki Alfian dkk, Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi dalam jurnal penelitian yang ditulisnya, sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan agrowisata dapat berupa sumber daya alam seperti komoditas, pertanian, pemandangan alam, dan sumber daya alam lainnya seperti aktivitas dan budaya masyarakat.

Pengembangan agrowisata memerlukan identifikasi potensi-potensi lanskap untuk mendukung agrowisata yang sesuai dengan potensi sumber daya alam dan kondisi sosial budaya masyarakatnya agar tercapai kemantapan pengembangan objek wisata.

Sedangkan menurut penjelasan Idham Halek, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang dalam jurnal penelitian yang ditulisnya juga menjelaskan bahwa menurut Suwanto (2002) dalam Trianita (2011) wisata alam adalah bentuk kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan tata lingkungan.

Wisata alam meliputi objek dan kegiatan yang berkaitan dengan rekreasi dan pariwisata, baik dalam bentuk asli (alami) maupun perpaduan dengan buatan manusia.

Jika kamu tertarik untuk mengunjungi wisata alam Coban Jahe, pastikan kamu bersabar selama perjalanan menuju objek wisata ini ya Ker. Jalanan yang terjal dan sempit akan kamu rasakan, namun jangan khawatir, kelelahan kamu selama perjalanan akan terbayarkan dengan pemandangan yang ada di Coban Jahe ini. (Siw)

Penulis: Shofiyatul Izza W

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *