Hotel Ciamik Ini Bernama Riche Heritage Hotel

Hotel Riche atau Riche Heritage Hotel, hotel nostalgic di Kota Malang (Gambar diambil dari web Instagram.com/hotelriche)
DIORAMALANG.COM, 25 AGUSTUS 2020 – Semasa kolonial Belanda masih menetap di Kota Malang, beberapa bangunan dibentuk demi memenuhi fasilitas umum agar bisa digunakan oleh masyarakat. Diantaranya adalah bangunan tempat peribadatan seperti gereja, sekolah, pusat pemerintahan, hingga penginapan. Bangunan tersebut dibuat sedemikian rupa dengan desain yang menarik dan khas.
Beberapa kawasan yang masih mempertahankan bangunan masa penjajahan Belanda adalah Jalan Ijen Boulevard, Kayutangan, dan Semeru. Kawasan tersebut memberikan kesan nostalgia bagi masyarakat yang menyukai bangunan bersejarah dan gemar mengeksplor cerita sejarah lewat bangunan kuno.
Salah satu penginapan Belanda yang berumur panjang dan masih bertahan hingga hari ini adalah Hotel Riche. Berdiri sejak tahun 1933, hotel yang lokasinya berdekatan dengan Toko Oen ini punya gaya arsitektur bangunan ala Belanda yang kental. Berselimut cat berwarna putih, Hotel Riche makin menampakkan kewibawaannya meskipun bentuk bangunannya tak segagah hotel kebanyakan.

Halaman yang Terdapat Pada Riche Heritage Hotel (Gambar diambil dari web Misteraladin.com)
Nama dari hotel yang dijadikan objek perancangan disebut Hotel Riche yang memiliki arti yaitu pojok. Hotel Riche mengalami renovasi dan perubahan seiring berjalannya waktu. Hotel Riche merupakan hotel yang mengarah kepada target bisnis hotel.
Nama dari Hotel Riche memiliki arti “pojok”, sedangkan slogannya adalah “The Nice & Cozy Hotel In The Heart Of Malang”.
Sebelum menjadi penginapan, Hotel Riche ini sempat menjadi asrama bagi para tentara Belanda yang ada di Malang. Kemudian, beralih fungsi menjadi hotel dan dimiliki oleh seorang berkebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1975, bangunan dijual kepada jaksa tinggi Kota Malang, Prof. Dr. Juwana Hardjawijaja, yang merupakan seorang dari keturunan Tionghoa bernama Oey Pek Hong. Hotel kemudian dilanjutkan oleh keturunan Oey Pek Hong.
Hingga akhirnya, pada tahun 2014 hotel mengalami renovasi pada bagian lobby dan kafe. Renovasi hanya dilakukan untuk perbaikan tanpa melakukan perubahan yang pasti pada arsitektur bangunan. Lalu pada 1 September 2015 berdiri lah “Cafe Oey” milik keluarga besar Oey Pek Hong yang terletak di lingkup Hotel Riche.

Kafe Oey, yang berada di Riche Heritage Hotel (Gambar diambil dari web Misteraladin.com)
Jika melihat karakter bangunannya, Hotel Riche dapat dikategorikan sebagai hotel kolonial yang dapat dirancang menjadi Boutique Hotel. Seperti yang dikemukakan dalam Jurnal Intra oleh Inez Natalia Suteja dan Mariana Wibowo, mahasiswa program studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra, boutique hotel memiliki karakteristik unik, bersejarah, dan mewah yang masih mempertahankan nilai karakteristik budaya dan sejarahnya.
Boutique hotel memiliki jumlah kamar yang tak sebanyak hotel pada umumnya. Selain itu keunikan boutique hotel ditonjolkan pada suasana hotel yang berkesan homey sehingga pengunjung seakan berada di rumah tinggal Belanda. Hal ini terjadi berkat dukungan fasilitas hotel kelas bintang 3. Di Malang sendiri karakter boutique hotel dapat ditemukan pada beberapa hotel seperti Hotel Tugu, Hotel Splendid Inn, Hotel Niagara, Hotel Selecta dan Hotel Majapahit.
Fasilitas yang tersedia di sini diantaranya adalah 54 kamar hotel, ruang pertemuan, kafe, dan Gayatri Spa. Selain itu menariknya, Hotel Riche sering menyelenggarakan festival-festival yang mengusung tema sejarah. Selain itu Hotel Riche juga sering bekerja sama dengan komunitas yang ada di Kota Malang dalam berbagai event yang menarik.
Untuk kamu yang ingin berkunjung atau menginap di Hotel Riche, bisa datang langsung ke Jalan Jenderal Basuki Rahmat No. 01, Kidul dalem, Kec. Klojen, Kota Malang. Masih dalam satu koridor dengan Jalan Kayutangan. Dijelaskan dalam jurnaloleh Resti Piutanti, bahwa Jalan Kayutangan ini difungsikan secara khusus untuk fokus ke toko, kantor dan bank, bangunan keagamaan, dan hotel. Jadi dapat dikatakan Jalan Kayutangan ini sebagai kawasan komersial perdagangan dan jasa.
Hal ini kemudian menjadi faktor yang menguntungkan bagi Hotel Riche karena lokasinya yang strategis berada di poros Kota Malang sehingga pengunjung dapat mengakses fasilitas-fasilitas umum di sekitarnya dan juga berdekatan dengan toko, kafe, serta restoran. Namun bukan hanya Hotel Riche saja yang berada di koridor jalan ini. Ada pula Hotel Indah 2 yang terletak di pojok Oro-oro Dowo.
Jika sedang bertandang ke Kota Malang sempatkan untuk datang ke hotel ini ya Ker! Tempatnya yang nostalgic dan nyaman dijamin bakalan bikin kamu betah berlama-lama di sini. (Rof)
Penulis: Rofidah Noor
Editor: Shofiyatul Izza W