Wisata Bendungan yang Menawan Namun Terlupakan

Nampak Hanya Segelintir Pengunjung yang Datang di Bendungan Karangkates (Gambar diambil dari web Liputan6.com)

DIORAMALANG.COM, 24 AGUSTUS 2020 – Halo Ker! Apa kamu tahu wisata bendungan yang ada di Malang? Ketika berbicara tentang wisata, tentu yang ada dibenak wisatawan adalah seputar pantai, air terjun, goa, dan pegunungan. Namun ternyata, Malang juga menyimpan wisata dengan memanfaatkan bendungan. Wisata ini bernama Bendungan Karangkates atau Bendungan Sutami.

Memiliki pesona yang tidak kalah indah dengan wisata lain membuat wisata bendungan ini tidak boleh terlewatkan saat liburan. Tetapi seiring berjalannya waktu, wisata Bendungan Karangkates mulai dilewatkan bahkan dilupakan oleh para wisatawan. Bahkan bisa dibilang wisata ini perlahan akan hanya menjadi cerita jika tidak ada upaya pembenahan. Mengapa demikian?

Pada mulanya, Bendungan Karangkates dibangun sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air yang memiliki luas tanah 6 hektar dan dapat menghasilkan listrik kurang lebih 400 juta kwh dalam setahun. Dari segi sejarah yang dijelaskan dalam Eastjava.com, air dari bendungan ini berasal dari sungai Brantas dan telah dibangun sejak tahun 1975-1977 dan digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Kemudian penggunaan bendungan ini sebagai PLTA diresmikan pada 4 September 1977 oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yaitu Presiden Soeharto. Selain itu, Presiden Soeharto juga memberikan nama bendungan ini dengan nama Bendungan Sutami.

Pemberian nama Sutami pada bendungan ini adalah sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih Presiden Soeharto kepada Prof. Dr. Ir. Sutami atas jasanya terhadap pembangunan di Indonesia. Sutami merupakan seorang Menteri Pekerjaan Umum Indonesia ke-16 yang bekerja dibawah pimpinan Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto.

Kini, Bendungan Sutami tidak hanya menjadi PLTA namun juga sebagai salah satu objek wisata dengan pemandangan yang indah di Malang. Dalam perkembangannya, kawasan wisata di Bendungan Sutami menempati dua lokasi dimana lokasi pertama ada di sebelah utara Bendungan Karangkates dan lokasi kedua ada di sebelah selatan Bendungan Lahor.

Berkembang menjadi tempat wisata, Bendungan Sutami memiliki beberapa fasilitas yang sangat menarik untuk dikunjungi saat liburan. Fasilitas tersebut diantaranya tempat pemancingan ikan, lapangan tenis, lapangan golf, hingga perahu yang digunakan untuk berkeliling di bendungan ini.

Selain itu, juga terdapat taman bermain anak dengan beberapa ayunan dan miniatur hewan-hewan dari pipa. Bahkan, wisata ini juga memiliki camping ground dan bangunan yang dipakai untuk penginapan bagi para rombongan yang akan melakukan outbond dan camping.

Tidak ketinggalan juga beberapa spot-spot foto yang menarik dan juga gazebo sebagai tempat beristirahat. Akan tetapi sangat disayangkan, berbagai keindahan dan keseruan untuk berlibur ke wisata ini hanya akan menjadi cerita jika tidak ada upaya pembenahan dan perbaikan di segala aspek.

Hampir seluruh fasilitas yang ada di wisata Bendungan Sutami mengalami kerusakan dan terbengkalai. Tentu saja kerusakan tersebut membuat keindahan pemandangan di wisata bendungan ini menjadi kurang menawan. Hal tersebut dikarenakan minimnya pengelolaan yang ada di Bendungan Sutami sehingga secara tidak langsung bendungan ini tidak menjadi pilihan wisatawan ketika berlibur ke Malang.

Salah Satu Spot Foto yang Kondisinya Mengenaskan (Gambar diambil dari web Kompasiana.com)

Laporan Himam Miladi kepada Kompasiana.com menjelaskan bahwa belakangan ini, taman wisata yang ada di bagian utara bendungan Karangkates kondisinya mengenaskan. Banyak fasilitas yang ada di taman tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada perawatan. Maka dari itu, perlu pemeliharaan dan pengembangan yang baik untuk menumbuhkan kembali keindahan bendungan ini.

Salah satu upaya untuk memberikan angin segar bagi wisata ini adalah didirikannya kolam renang dengan wahana yang cukup lengkap sehingga pantas menjadi destinasi wisata untuk berenang. Namun, belum nampak pemeliharaan kembali terhadap wisata di Bendungan Sutami. Bahkan kehidupan wisata ini hanya bergantung pada wisata kolam renangnya.

Ditambah lagi, suasana wisata yang terbengkalai membuat keindahan wisata ini menghilang bahkan memunculkan suasana yang mistis. Maka tidak heran jika para wisatawan melewatkan dan melupakan wisata ini.

Bangunan di Area Camping Ground yang Terbengkalai Sehingga Nampak Mistis (Gambar diambil dari web Kompasiana.com)

Pengembangan wisata ini sangat perlu dilakukan, terutama pada pemeliharaan dan pembaruan fasilitas yang ada dimana fasilitas tersebut sangat berpengaruh bagi pengunjung. Seperti yang dijelaskan oleh Ilham Pamungkas dalam Jurnal Penelitiannya, dimana fasilitas pariwisata yaitu semua jenis sarana dan prasarana yang digunakan oleh pengunjung untuk memudahkan, kenyamanan dalam menikmati destinasi wisata.

Jika upaya pemulihan dan pemeliharaan tidak dilakukan, maka yang terjadi adalah menurunnya mutu atau kualitas wisata ini sehingga wisatawan enggan untuk berkunjung. Sejalan dengan pernyataan Fahmi Arif Zakaria dalam Jurnal Panorama Hukum yang ditulisnya yang menjelaskan bahwa tingginya tingkat pemanfaatan yang tidak disertai dengan upaya pemulihan yang efektif, menyebabkan terjadinya pengurasan sumber daya alam yang pada akhirnya menimbulkan degradasi mutu dan ketersediaannya.

Jadi apakah kamu rela untuk kehilangan salah satu destinasi yang indah di Malang? Jika tidak, yuk tetap berkunjung untuk melihat kejayaan wisata ini dulu walaupun kini kondisi wisata cukup mengkhawatirkan. Jangan lupa ajak teman-temanmu ya Ker karena selain bisa berwisata, kamu juga telah membantu pihak pengelola untuk melakukan pemulihan dan perbaikan. (Awp)

Penulis: Alvien Wardhana P

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.