Kampung Berornamen Batik, Tidak Hanya Sekedar Tempat Wisata Tetapi Juga Mendidik

Pengunjung yang Sedang Berwisata di Kampung Celaket (Gambar diambil dari web Malangvoice.com)
DIORAMALANG.COM, 12 AGUSTUS 2020 – Malang tidak akan pernah surut dengan budaya dan sejarahnya, begitu juga dengan tradisinya. Hal tersebut dapat terlihat pada fenomena kampung-kampung wisata tematik di Kota dan Kabupaten Malang yang disulap menjadi tempat wisata edukasi.
Begitu juga dengan dukungan dari Pemerintah Daerah yang tak surut untuk mendukung program-program desa. Kali ini di Kota Malang, terdapat sebuah kampung yang berornamen kain batik. Dengan mengusung batik khas yang dimiliki daerah tersebut, kampung ini memiliki sebutan Kampung Celaket.
Berbicara mengenai batik di Indonesia memang sangat beragam sekali, bahkan batik pun juga kita jadikan sebagai identitas negara Indonesia. Jika sebelumnya di Malang sudah terkenal dengan batik malangan dengan motif Kucecwara. Kali ini masih di Malang juga, tepatnya di Gang Celaket 1, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kelurahan Samaan, Kota Malang.
Kampung ini memiliki ciri khas batik tersendiri dan diberi nama “Batik Celaket”. Memang batik ini belum banyak dikenal oleh masyarakat, oleh karena itu akhirnya muncul lah Kampung Celaket ini untuk dikenalkan kepada masyarakat Malang maupun luar Malang.
Kampung Celaket yang berlokasikan di Celaket Gang 1 ini memiliki sejarah yang cukup unik. Dengan hanya bermodalkan kearifan lokal daerah, kemandirian, dan ke-kreatifan salah satu warganya, akhirnya tercetus lah Kampung Celaket.
Berdasarkan laporan dari Kompasiana.com, pemilik tangan kreatif yang menjadikan daerah tersebut molek adalah beberapa seniman jalanan asal Claket yang terpanggil hatinya untuk memoles kampungnya. Mereka pulang setelah mengadu nasib keluar kota seperti Bali, Jogja, dan Jakarta.
Berbekal dana patungan, mereka sepakat untuk mempercantik kampungnya. Dibuatlah ornamen di berbagai wilayah. Mulanya warga tak setuju bila tembok pagar dan dihias batik. Namun karena kegigihan mereka akhirnya mendapat izin untuk melukis batik di pagar rumah penduduk.
Salah satu warga yang memiliki ide tersebut adalah Mbah Ton, yang juga sekaligus mengoordinasikan beberapa seniman lukis. Banyaknya warga sekitar yang menjadi seniman lukis, menjadi salah satu sebab berdirinya kampung berornamen batik ini.
“Kampung Celaket ini memang khas dengan batiknya, sehingga timbul ide dari masyarakat, dan itu sangat baik sekali. Masyarakat urunan (iuran) sendiri mengecat itu”, kata Hanan Djalil, yang merupakan tokoh masyarakat setempat, dikutip dari Fokusmalang.com.
Pengerjaan dimulai dari membersihkan tembok dan melukis hingga pengadaan alat-alat lukis seperti cat dan kuas. Semua mereka kerahkan secara mandiri. Hingga saat ini tembok-tembok warga yang sudah dilukis telah menghabiskan dana yang cukup banyak, meski begitu belum seluruhnya terselesaikan.
Sisa dana yang dibutuhkan untuk kampung tersebut juga mereka cari sendiri, dengan menerima jasa desain untuk kafe-kafe dan desain lainnya. Dana yang mereka dapatkan dikumpulkan untuk meneruskan proyek di daerahnya. Dan untuk saat ini, Kampung Celaket masih dalam tahap proses pengembangan. Dari hal tersebut pula akhirnya kampung ini dijadikan sebagai kampung wisata tematik di Kota Malang.
Setelah mengetahui bagaimana awal mula adanya Kampung Celaket tersebut, lalu bagaimana dengan batik khas yang dimiliki oleh daerah ini?
Hampir seluruh batik khas Malang ini menggunakan teknik batik tulis. Begitu juga dengan batik Celaket, batik ini juga dibuat dengan proses tulis. Proses tulis tersebut juga dijelaskan oleh Ida Fitriani Noor dalam jurnal penelitiannya, batik tulis dilakukan secara manual yaitu digambar dengan tangan oleh pengrajin.
Proses membatik secara tradisional dari dahulu tidak mengalami banyak perubahan sampai sekarang. Salah satunya yaitu batik tulis Celaket. Batik yang dibuat pada Batik Tulis Celaket biasanya batik tulis.
Dalam pembuatan batik tulis, diperlukan keahlian agar batik tulis menjadi indah. Motif pada Batik Tulis Celaket sebenarnya tidak berbeda jauh dengan motif Batik Malangan. Namun ada salah satu motif yang dijadikan tanda pembeda dengan batik lainnya.

Salah Satu Motif Batik Tulis Celaket (Gambar diambil dari web Republika.co.id)
Dari hasil riset dalam jurnal penelitian milik Laili Sofi, menjelaskan bahwa motif yang terdapat pada Batik Tulis Celaket ini lebih banyak menggunakan arah vertikal dengan bentuk geometris.
Zat warna yang digunakan adalah zat sintetis yang cenderung menghasilkan warna yang lebih cerah. Motif khas yang terdapat pada Batik Tulis Celaket adalah motif Singo Cor Malangan, dan warna khas dari batik tulis Celaket adalah warna-warna yang panas seperti warna merah sampai oranye.
Sebelum berkunjung ke kampung Celaket, ada baiknya kamu mengenal lebih dulu apa saja kegiatan yang ada pada kampung Celaket ini. Di kampung ini selain dapat melihat ornamen-ornamen batik pada rumah warga, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan membatik dengan teknik tulis secara langsung.
Mulai dari menggambar motif di kain hingga pengecatan Batik Tulis Celaket. Hal ini dilakukan tentunya dengan bimbingan secara langsung oleh warga di kampung ini. Selain itu pengunjung juga dapat membeli batik tulis hasil buatan sendiri. Untuk harganya bervariasi ya Ker, tergantung dengan kain yang dipakai dan tingkat kesulitannya.

Kegiatan Membatik di Kampung Celaket (Gambar diambil dari web Kompasiana.com)
Selain itu pengunjung juga dapat mengunjungi sentra Batik Tulis Celaket yang tidak jauh dari Kampung Celaket. Di sana terdapat banyak sekali motif dan warna batik tulis yang cantik dan menggemaskan.
Tentu saja batik yang dijual pada sentra tersebut juga merupakan hasil kreasi warga Celaket. Harga yang dipatok juga bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari tingkat kesulitan pembuatan batik tulis tersebut.

Sentra Batik Tulis Celaket (Gambar diambil dari web Kompasiana.com)
Kampung yang memiliki slogan “Tidak Hanya Kunjungan Tapi Juga Mendidik” ini telah melakukan berbagai upaya untuk mengenalkan kampung Celaket hingga ke luar Malang.
Salah satunya yakni dengan menggelar “International Celaket Cross Culture Festival” yang diikuti oleh beberapa Negara seperti Belanda dan Prancis. Pada event yang dilakukan di Celaket tersebut, Kampung Celaket berusaha mengenalkan produk seni dan budaya Nusantara.
Menilik dari Erctrans.com, ada juga beberapa festival yang ada di Celaket seperti tari topeng, reog kendang, beskalan, fashion udeng, teater, wayang kulit, dan sebagainya. Festival ini sudah dilakukan sejak 2010.
Kampung ini juga sering kali mengadakan event “Sinau Budaya”, kegiatan tersebut diadakan sebagai upaya kembali mengenalkan generasi jaman sekarang agar mengetahui atau tidak lupa akan budaya yang ada di Indonesia dengan membina, melestarikan dan mengembangkan budaya mereka hingga ke mancanegara.
Jadi gimana Ker? Tertarik untuk mengunjungi kampung ini? Jangan lupa untuk belajar membatik dan berfoto-foto di spot-spot yang sudah disediakan. Tetap jaga dan lestarikan batik tulis Celaket ini ya Ker. (Siw)
Penulis: Shofiyatul Izza W
Editor: Rofidah Noor