Sisi Lain Dari Kampung Topeng, Emang Ada?

Kampung Topeng dengan Nama Desaku Menanti (Gambar milik Alvien Wardhana)

DIORAMALANG.COM, 23 JULI 2020 – Halo Ker, masih ingatkah kalian dengan Kampung Topeng? Sebuah kampung yang menjadi terkenal karena keunikannya dalam melestarikan sebuah seni Topeng Malangan. Pasti masih ingat dong, karena kampung ini menjadi salah satu destinasi wisata edukasi yang cukup banyak diminati. Tapi tahukah kamu, kalau ada loh sebuah kisah menarik dibalik uniknya Kampung Topeng Malang.

Untuk kamu yang belum tahu, Kampung Topeng adalah salah satu dari beberapa kampung tematik yang ada di Kota Malang. Suasana dalam Kampung Topeng juga cukup unik, karena disini kamu akan disuguhkan dengan banyak sekali koleksi Topeng Malangan. Mulai dari pintu masuk, hingga disetiap sudut kampung, kamu akan disuguhukan dengan ratusan bahkan ribuan karya Topeng Malangan.

Sebelum Kampung Topeng menjadi obyek wisata yang sangat digandrungi seperti sekarang ini, Kampung Topeng ternyata lebih dahulu menjadi sebuah lokasi penampungan bagi masyarkat jalanan seperti anak jalanan, gelandangan dan juga pengemis.

Kemudian muncul program yang dijelaskan dalam Jurnal ABDIMAS milik A.Tutut Subadyo, Kota Malang dipilih menjadi Pilot of City nya dari sebuah program “Desaku Menanti”, sebuah program yang menuntaskan masalah kemiskinan di Indonesia. Melalui program ini, pemerintah Malang akhirnya memutuskan untuk menciptakan sebuah kampung baru dengan nama Kampung Topeng. Agar masyarakat yang tinggal dijalanan, seperti anak jalanan (Anjal) serta gelandangan dan pengemis (Gepeng) dapat memiliki hunian yang lebih layak.

Tapi tidak hanya itu loh, para anak jalanan maupun gelandangan dan pengemis yang terjaring dalam razia penertiban, mereka tidak serta merta dikirim ke Kampung Topeng. Mereka yang terjaring penertiban jalan, nantinya akan didata terlebih dahulu. Setelah pendataan selesai, barulah mereka dikirim ke Kampung Topeng untuk kemudian diberi sebuah tempat tinggal yang lebih layak.

Setelah mereka diberi tempat tinggal, Anjal dan Gepeng tidak dibiarkan begitu saja. Mereka akan dibina dan juga diberikan pelatihan khusus, seperti bagaimana mengembangkan sebuah kampung agar menjadi sebuah objek wisata. Seperti contohnya membuat karya topeng malangan, melukis Topeng Malangan dan lain sebagainya.

Maka saat Kampung Topeng nantinya ramai wisatawan, mereka dapat berwirausaha sendiri untuk mendapat penghasilan tambahan. Hal ini dilakukan oleh pemerintah Kota Malang, agar nantinya para Anjal dan juga Gepeng yang tinggal di Kampung Topeng, tidak kembali lagi pada profesi awal mereka.

Dalam laporan Agus Yulianto kepada Republika.co.id, menjelaskan bahwa menurut Sri Wahyuningtyas selaku Kepala Dinas Sosial Kota Malang, para Anjal dan Gepeng yang diberikan tempat tinggal di Kampung Topeng teryata cukup banyak, yaitu menacapai 40 kepala keluarga (KK) Dengan banyaknya jumlah kepala keluarga (KK) yang terdata, itu artinya semakin banyak pula Anjal dan Gepeng yang terselamatkan berkat adanya progam Kampung Topeng.

Bahkan menurut Badan Statistik (BPS) Kota Malang, jumlah angka penduduk miskin pada tahun 2015 sampai tahun 2016 telah mengalami penurunan sebanyak 3,6 persen dibandingkan pada tahun 2015 silam.

Strategi pemerintah dalam menciptakan KampungTopeng, bisa dikatakan membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam hal menarik minat wisatawan, karena menurut data penelitian milik Sabrina Leonyta dan kawan-kawan pada Kampung Topeng, menyatakan bahwa jumlah wisatawan dari tahun 2015 – 2016 telah mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Dimana pada tahun 2015 jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Malang ada 3.290.067 orang, pada tahun 2016 jumlah para wisatawan yang masuk ke Kota Malang menjadi bertambah yaitu 3.987.074 orang.

Bertambahnya jumlah angka wisatawan yang berkunjung ke Malang tentu menjadi pertanda baik, karena naiknya angka para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang, penjualan souvenir warga Kampung Topeng juga akan meningkat. Dimana artinya, akan ada pendapatan lebih bagi para Anjal dan juga Gepeng.

Saat ini, Kampung Topeng menjadi destinasi wisata yang cukup banyak diminati. Bahkan setiap hari, para pengunjung bisa datang tanpa henti. Wajar kalau pengunjung terus beradatangan, karena disini kamu akan disuguhkan dengan ribuan koleksi Topeng Malangan. Kalau kamu berkunjung disini, pastikan batre HP mu sudah benar-benar terisi, karena disini banyak spot untuk berfoto selfie. (Syz)

Penulis: Syaifudin Zuhri

Editor: Shofiyatul Izza W

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.