Kuliner Tersembunyi di Bawah Tanah Klenteng

Heci Ko Steven (Gambar diambil dari Instagram/@merli_sansan)

DIORAMALANG.COM, 9 MEI 2020 – Siapa sih yang tak kenal gorengan? Walaupun mengandung kolesterol yang tinggi, jenis makanan satu ini masih banyak diminati oleh para penggemarnya. Salah satunya di Malang, seperti yang kita ketahui kota Malang merupakan surganya kuliner. Banyak para pecinta kuliner yang rela datang ke Malang hanya demi mencicipi makanan yang ada di kota apel itu.

Kota Malang memang bak dapur yang selalu mengepul asap diatasnya, makanya nggak heran jika Malang punya segudang makanan lezat nan legendaris yang bikin ketagihan. Salah satunya yaitu Heci. Cukup banyak tempat yang menjual gorengan Heci di Malang, tapi khusus untuk kamu Ker maka kami akan mengulas lebih dalam Heci paling legendaris di kota Malang yakni yang berada di Warung Steven.

Warung Steven sendiri berada tepat di Klenteng En Ang Kiong. Dapat dikatakan warung tersebut merupakan hidden gem atau kuliner kaki lima tersembunyi yang ada di Malang. Mengapa dikatan tersembunyi? Karena keberadaan warung tersebut tepat berada di area basement parkiran klenteng. Dari lokasi tersebut membuat tak banyak orang tahu tentang keberadaan Warung Steven, kecuali para jemaat yang sering melakukan ibadah ke klenteng.

Mulanya warung ini dibangun pada tahun 1960 oleh pemiliknya, Steven. Pemilik sekaligus orang yang mengolah kuliner tersebut telah membuka warungnya selama sekitar 60 tahun.

Laki-laki yang biasa dipanggil Ko Steven ini punya resep khusus yang diturunkan oleh ayahnya yang berasal dari daerah Fuqing, China. Hal inilah yang membuat Heci tersebut memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dengan Heci yang lain.

Heci sendiri merupakan jenis makanan berupa gorengan yang terbuat dari campuran tepung dengan beberapa jenis sayuran yang dipadukan oleh beberapa isian di dalamnya. Di Malang makanan itu disebut Heci atau sebagian juga menyebutnya Weci.

Namun di beberapa daerah di Indonesia, makanan ini punya sebutan yang berbeda diantaranya ada bakwan, bala-bala, ataupun ote-ote. Apapun nama makanan tersebut, tentu saja nikmat untuk dimakan dengan suasana yang sejuk.

Kondisi cuaca di Malang yang dingin membuat perut jadi keroncongan dan rasanya selalu ingin memakan camilan. Nah maka dari itu Heci ini bisa menjadi solusi yang cocok untuk mengganjal rasa lapar kamu. Gorengan ini biasanya disajikan dalam kondisi hangat dengan cabe rawit ataupun petis sebagai bumbunya.

Dari segi rasa, Heci ini cukup berbeda dari yang lain, Heci yang disediakan oleh Warung Steven ini punya cita rasa tersendiri karena isiannya yang spesial. Koh Steven menambahkan daging ayam dan daging babi cincang di dalam Hecinya, lalu ditambah dengan jamur, tiram, atau udang yang ditambah sedikit nori (rumput laut goreng) dan irisan daun bawang, kucai, merica, dan beberapa resep rahasia yang lain.

Setelah dicampur rata, isian tersebut kemudian dicampur dengan adonan tepung. Adonan kemudian digoreng dan kamu akan menemukan Heci yang renyah serta gurih.

Meski sudah berumur, tetapi kuliner yang satu ini masih sering dikunjungi oleh para  pelanggannya. Salah satu faktor yang membuat kuliner ini masih diminati hingga kini yaitu berkat cita rasa ‘tempoe doloe’ yang masih dipertahankan sampai sekarang oleh sang pemilik warung.

Walaupun belakangan banyak orang yang berinovasi pada resep makanannya agar bisa bersaing dengan kuliner yang lain, namun Warung Steven tetap fokus dengan resep asli miliknya tanpa mengurasi ke khas-an makanannya yang sudah ada sejak dulu. Hal itulah yang membuat para pengujung suka dengan kuliner ini.

Heci ini mirip seperti Weci pada umumnya, tetapi yang membedakan yaitu ukurannya lebih besar yang membuat perut cepat kenyang. Perbedaan selanjutnya yakni ada pada isiannya. Ko Steven memasukkan beraneka macam bahan dalam isiannya mulai dari ayam, tiram, rumput laut, jamur, hingga udang. Tidak hanya itu, warung ini juga menyediakan Heci dengan isian daging babi cincang. Semua varian isian Heci tadi menjadi favorit bagi para pelanggannya.

Berdasarkan informasi dalam Ngalam.co, selain menjual heci, kamu juga akan dapat menjumpai beberapa jajanan tradisional yang unik di Warung Steven ini. Diantaranya yaitu Kue Moho, sejenis kue kukus tetapi ukurannya lebih besar dari ukuran biasanya. Ada juga jajanan Plintiran yang ukurannya juga jauh lebih besar dari ukuran normal namun rasanya tetap manis dan gurih. Selanjutnya juga ada lumpia, roti goreng, cakwe, dan masih banyak menu makanan yang lainnya. Kuliner itu semua bisa kamu jumpai di Warung Steven.

Untuk harga, makanan yang dibanderol di warung ini masih cukup terjangkau. Kamu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam karena makanan yang ada disini bisa didapatkan mulai dari harga Rp  6 ribu hingga Rp 28 ribu. Dengan harga tersebut tentunya sebanding dengan rasa yang ditawarkan dalam menu yang ada di Warung Steven ini.

Bagi kalian yang ingin berkunjung ke Warung Steven, warung ini buka setiap hari mulai dari pukul 10 pagi hingga pukul 5 sore. Akan tetapi warung ini akan ramai pada saat jam makanan siang. Maka hindari jam tersebut ya!

Untuk kamu yang penasaran langsung saja datang ke Klenteng Eng An Kiong di kawasan pasar besar tepatnya di Jalan Laksamana Martadinata, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Yaopo Ker nggak ngiler ta umak? Kuy tunggu apalagi segera kunjungi Warung Steven untuk mencicipi kelezatan kuliner tersebut. (Fiq)

Penulis: Moh. Fiqih Aldy Maulidan

Editor: Rofidah Noor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.